Minggu, 06 Oktober 2013

MAKALAH COELENTERATA




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
             Pada umumnya beberapa jenis coelenterata dapat di manfaatkan sebagai bahan baku kosmetik bahkan bisa di olah menjadi agar-agar. coelenterata merupakan hewan-hewan yang sangat menarik dan memiliki keindahan warna yang menjadi penghias di dasar laut, bahkan salah satu anggota dari coelenterata mampu membentuk terumbu karang yang mempunyai peranan penting bagi ekosistem laut yakni sebagai habitat dari berbagai mahkluk hidup yang ada di dalamnya.
             Coelenterata atau yang juga biasa di sebut dengan Cnidaria adalah filum hewan yang memiliki tubuh sangat sederhana. Kata coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus. Jadi coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga yang di dalam tubuhnya yang sekaligus berfungsi sebagai organ pencernaan makanan. Coelenterata di sebut sebagai hewan sederhana karena jaringan tubuhnya terdiri dari dua lapis sel, yaitu sel internal dan eksternal. Terdapat 10.000 spesies coelenterata yang sebagian besar hidup di laut.
             Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian yang lain hidup berkoloni. Tubuhnya simetri radial. Jika di potong tubuhnya melalui sumbu tubuh maka akan mendapatkan beberapa bagian yang sama. Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan. tubuhnya hanya memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai mulut sekaligus anus. Merupakan hewan diploblastik. : ektodermis (epidermis) yang merupakan lapisan sel luar dan endodermis (gastrodermis) yang merupakan lapisan sel dalam. Mempunyai tentakel yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut. Tentakel di lengkapi dengan sel penyengat yang di sebut dengan knidosit (cnidobglast). Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Pada bentuk polip (seperti tabung), coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal, yang di kelilingi leh tentakel. Sedangkan pada bentuk medusa yang berbentuk seperti cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah (oral) dan tubuhnya di kelilingi oleh tentakel Hidupnya : kebanyakan di air laut, beberapa di air tawar.
             Coelenterata dapat berproduksi baik dengan cara generatif (seksual) maupun vegetatif (aseksual). Reproduksi secara generatif terjadi saat sel sperma jantan membuahi sel telur (ovum) betina. Sedangkan perkembangbiakan secara aseksual berlangsung dengan cara pembentukan tunas pada sisi tubuh coelnterata yang akan tumbuh menjadi individu baru setelah lepas dari tubuh induknya.
             Beberapa jenis coelenterata juga mengalami metagenesis (pergiliran keturunan), yaitu perkembangan seksual yang di ikuti oleh perkembangbiakan aseksual pada satu generasi. Pada coelenterata jenis ini, tubuh akan memiliki bentuk polip pada satu fase hidupnya, kemudian berbentuk medusa pada tahap selanjutnya.

1.2  Rumusan Masalah
             Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dibuat beberapa rumusan masalah seperti:
1.      Bagaimana ciri-ciri coelenterata?
2.      Bagaimana cara coelenterata mendapatkan makanan?
3.      Bagaimana cara reproduksi coelenterata?
4.      Ada berapakah klasifikasi coelenterata?
5.      Apa peranan dan fungsi coelenterata?

1.3  Tujuan
             Ada pun tujuan dari pembuatan makalah berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, yaitu:

1.      Untuk mengetahui dan mempelajari ciri-ciri coelenterata
2.      Untuk mengetahui dan mempelajari cara coelenterata memperoleh makanan
3.      Untuk mengetahui dan mempelajari cara reproduksi coelenterata
4.      Untuk mengetahui dan mempelajari klasifikasi coelenterata
5.      Untuk mengetahui dan mempelajari peranan dan fungsi coelenterata








BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian coelenterata
Coelenterata berasal dari kata COELOS = rongga tubuh atau selom
dan ENTERON=usus. Jadi COELENTERON artinya rongga yang
berfungsi sebagai usus. Coelenterata atau  juga biasa disebut dengan Cnidaria adalah filum hewan yang memiliki tubuh sangat sederhana. Jadi, Coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga di dalam tubuhnya yang sekaligus berfungsi sebagai organ pencernaan makanan. Coelenterata disebut sebagai hewan sederhana karena jaringan tubuhnya hanya terdiri dari dua lapis sel, yaitu sel internal dan eksternal.
 Termasuk hewan  diploblastik, tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari ektoderm dan endoderm. Antara ekstoderm dan endoderm terdapat mesoglea. Pada tubuh bagian atas terdapat mulut, yang dikelilingi tentakel. Pada permukaan tentakel terdapat knidoblas (sel penyengat / nematosis). Hidup di air tawar maupun air laut.Tubuhnya dapat melekat pada dasar perairan. Coelenterata atau yang juga biasa disebut dengan Cnidaria adalah filum hewan yang memiliki tubuh sangat sederhana.
CIRI-CIRI COELENTERATA
1)       Terdapat sekitar 10.000 spesies Coelenterata yang sebagian besar hidup di laut kecuali sejenis hydra hidup di air tawar.
2)      Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni.
3)      Hewan bersel banyak (multiseluler).
4)      Sruktur tubuh:
a.       Radial simetris
b.      Dipoblastik terdiri ektoderm dan endoderm
c.       Terdapat rongga (mesoglea) antara lapisan ektoderm dan endoderm.
      4)Bentuk tubuh :
a.       menyerupai tabung (polip)
b.      menyerupai  mangkok (medusa)
c.       Di atas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap mangsa dan bergerak. Pada lapisan luar ektodermis tentakel terdapat sel racun (knidoblast) atau sel penyengat (nematosis)
d.      Punya rongga gastrovaskuler untuk mencerna makanan
e.       Sistem pernapasan dengan cara difusi (seluruh permukaan tubuh), kecuali Anthozoa dan Sifonoglia
f.       Sistem saraf difus (baur)
g.      Mengalami siklus hidup (metagenesis).
h.      Sedangkan pada bentuk medusa yang berbentuk seperti cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah (oral)
v  Dalam siklus hidupnya pada umumnya Coelentarata mempunyai dua bentuk tubuh, yaitu Polip dan Medusa.
A.                           Polip adalah bentuk  Coelentarata yang menempel pada tempat hidupnya. Tubuh berbentuk silindris, bagian proximal melekat dan bagian distal mempunyai mulut yang dikelilingi tentakel. Polip yang membentuk koloni memiliki beberapa macam bentuk (polimorfisme). Misalnya : polip untuk pembiakan yang menghasilkan medusa (gonozoid) dan polip untuk makan yakni gastrozoid.
B.                            Medusa adalah bentuk ubur-ubur seperti payung/parasut atau seperti lonceng yang dapat berenang bebas.

2.2  klasifikasi coelenterata
Coelenterata dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu : Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa:
1.          HYDROZOA
1)       Hydrozoa (dalam bahasa yunani, hydro = air, zoa = hewan) sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.
2)      Lebih sering ditemukan atau dominan dalam bentuk koloni polip, sedangkan dalam bentuk medusa jarang ditemukan. Contoh Hydra dan Obellia.








    
 Ciri-ciri umum kelas ini yaitu:
*      Berbentuk koloni                                                                              
*      Besarnya + sebesar mulut kerucut, menggerambul
*      Didapatkan dipantai pada batu-batuan (melekat), pada cangkuk Mullusca.
*      Koloni ini terikat pada substrat dengan bantuan hydrorhizanya (akar)
*      Bentuk tubuhnya seperti batang yang bercabang-cabang yang disebut Hydrocaulis
*      Pada hydracaulis tumbuh 2 macam bentuk cabang (Palyp) yaitu Hydrant dan Gonangium
*      Hydrant : Berfungsi  menangkap mangsa dan mengurus makanan (vegetatif). Ditandai dengan adanya banyak kentakel.
*      Gonongium : Berfungsi  mengurus perkembang biakan (generatif). Bentuk gonongium silindris, dengan ujung melekat sedikit dan berwarna tranparant dan disebut dengan Gonotheca. Di dalam gonotheca terdapat sumbu (blastostyle)
*      Blastostyle merupakan : Tempat tumbuh kuncup bakal medusae (ada yang menyebut ubur-ubur pada skelia)
*      Medusae akan ada 2 macam yaitu :Medusae ♂ menghasilkan sperma (biasanya berekor) dan Medusae ♀ menghasilkan ovum
*      Ovum dan sperma dikeluarkan dalam laut dan terjadilah pembuahan (diluar medusae dalam air laut). Setelah terjadi pembuahan terbentuk zygot blestula  “planula yang berambut getar”
*      Kemudian planula melekat pada suatu obyek dan tumbuh menjadi polips yang kecil. Dan secara asexuil bisa membentuk kuncup dan terjadilah obelia yang baru.
*      Obelia yang mengalami pergantian keturunan “Metagenesus” yaitu keturunan phase.
*      Vegetatif  polip-polip kecil / seperti lumut bercabang
*      Generatif  medusa
            Jadi antara polip kecil (seperti lumut) dan medusa seolah-olah merupakan hewan tersendiri padahal hanya merupakan siklus hidup. Misal : pada ulat dan kupu-kupu

a.          Hydra
Hydra merupakan hewan yang memiliki habitat di perairan laut dan tawar. Hewan ini dilengkapi dengan tentakel atau lengan yang berguna untuk bergerak dan juga sekaligus untuk menangkap mangsa. Pada tentakel tersebut dilengkapi dengan nematosit, yaitu sel-sel yang dapat menghasilkan racun untuk melumpuhkan mangsanya. Hydra berkembang biak secara vegetatif dengan tunas dan generatif dengan peleburan sperma dan ovum. Meskipun termasuk hewan monoesius (hermaprodit), hewan ini tidak bisa melakukan pembuahan sendiri karena dewasanya sel telur dan sperma yang dihasilkan tidak bersamaan sehingga dalam fertilisasi tetap memerlukan individu yang lain.
Ciri-ciri hydra :
*      bentuk tubuh Hydra seperti polip.
*      ukuran tubuh Hydra antara 10 mm – 30 mm.
*      makanannya berupa tumbuhan kecil dan Crustacea (udang-uadangan) rendah.
*      bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk kaki,gunanya untuk melekat pada obyek dan untuk bergerak.
*      terdapat mulut yang dikelilingi oleh hypostome dan di sekelilingnya terdapat 6 – 10 buah tentakel.
*      tentakel berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan.
*      makanan dicernakan di dalam rongga gastrovaskuler.
*      reproduksi aseksual dengan tunas atau budd kira-kira pada bagian samping tengah dinding tubuh Hydra.
*      Tunas telah memiliki epidermis, mesoglea dan rongga gastrovaskuler. Tunas tersebut terus membesar dan akhirnya melepaskan diri dari tubuh induknya untuk menjadi individu baru.
*      reproduksi seksual  :
Terjadi melalui peleburan sel telur (dari ovarium) dengan sperma (dari testis). Hasil peleburan membentuk zigot yang akan berkembang sampai stadium gastrula. Kemudian embrio ini akan berkembang membentuk kista dengan dinding dari zat tanduk. Kista ini dapat berenang bebas dan di tempat yang sesuai akan melekat pada obyek di dasarperairan. Kemudian bila keadaan lingkungan membaik, intikista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra baru.

b.          Obelia
*      Hidup di air laut secara koloni.
*      Sebagian besar waktu hidupnya sebagai koloni polip.
*      Bagian polip yang berfungsi dalam hal makan disebut hidrant.
*      fase seksual (medusa) disebut gonangium


2        SCYPHOZOA

Bentuk tubuh scyphozoa menyerupai mangkuk atau cawan, sehingga sering disebut ubur-ubur mangkuk. Fase polipnya kecil dan terikat pada suatu obyek di dasar laut, fase medusa (generatif) terbentuk seperti payung atau mangkuk, pada bagian pinggir medusa terdapat tentakel-tentakel, medusa biasanya diketemukan berenang dipermukaan laut, dibagian tengah sisi cekungnya ditemukan mulut yang terletak diantara 4 buah tangan yang berbentuk pipih seperti pita dan dibagian pinggir dilengkapi dengan Nematocyst. Contoh hewan kelas ini adalah aurellia, gametnya terbentuk seperti huruf V dan terletak dibagian dalam dari perutnya.
 Siklus reproduksi scyphozoa:
*      Ada yang jantan ada yang betina.
*      Spertratozoid akan berenang di dalam air laut kemudian mencari dan memasuki kedalam mulut medusa, kemudian masuk kedalam enterm untuk membuahi sel telur kemudian berbentuk zygot.
*      Zygot yang terbentuk akan keluar dari mulut medusae ♀ dan untuk remintara didukung dengan tangan nya dan disini berkembang menjadi larva yang berambut getar (planula).
*      Setelah terbentuk planula maka planula ini lepas dari induknya dan berenang-renang. Kemudian melekat pada suatu obyek didasar laut. Dan ditempat ini kemudian tumbuh menjadi polyp baru dan berbentuk seperti trompet yang disbut Schyphistoma. Schyphistome membagi diri secara tranversal sehingga terbentuk sekumpulan mas’ yang masing-masing berbentuk seperti cakram. Keadaan ini disebut phase Strobila.
*      Kemudian pada setiap cakram yang terbentuk akan tumbuh bertakel. Kemudian pemisahan diri dimulai pada cakram yang paling atas / tua kemudian cakram yang dibawahnya dan sebagainya dan seterusnya.
*       Cakram yang terlepas akan membentuk medusae kecil yang disebut Ephyra. Secara berangsur-angsur ephyra akan tumbuh menjadi Medusae dewasa : Medusae ♂ dan Medusae ♀




 







3        Ctenophora
Beberapa zoolog menganggap ctenophora merupakan filum tersendiri. Tubuhnya mempunyai lapisan mesoderm, tidak mempunyai nematoksis dan tentakelnya mengandung zat-zat pelekat untuk menangkap mangsa. Ctenophora dibedakan atas 2 subkelas, yaitu :
A Subkelas Tentaculata (punya tentakel).
Terdiri atas beberapa ordo, antara lain :
*      Cydippida, tubuh bulat/oval, terdapat semacam tanduk.
Contoh : Mertensia.
*      Cobata,tubuh memadat dilengkapi dengan dua cuping oval
contoh : Mnemiopsis, Bolinopsis dan Leucothea.
*     
cestum
Cestida, tubuh seperti pita,
contoh : Cestum dan Velamen.  
*      Platyctenida, tubuh pipih,
contoh : Ctenoplana danCoeloplana.

B Subkelas muda (tak punya tentakel)
berupa ordo Beroida, tubuh kerucut atau silinder. Contoh : Beroe.

Baroe
 



4.   Kelas Anthozoa 
         Antozhoa merupakan coelenterata yang memiliki bentuk tubuh menyerupai bunga. Anthozoa tidak  memiliki bentuk medusa, hanya bentuk polip. Polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua kelas Coelenterata lainnya. Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni. Anthozoa bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi seksual menghasilkan gamet.
Ordo Actiniria, ciri-ciri:
*      Menempel pada batu karang
*      Berukuran s/d 2 feet
*      Makanan : Invetebrata,  Udang
*      Tubuh berbentuk : Silindris pendek, Bagian atas dilengkapi dengan tentakel, Bagian bawah untuk melekatkan dirinya pada suatu obyek. Mulut berada dibagian atas tengah yang dihubungkan dengan enteron yang bersatu dengan suatu saluran yang berbentuk tabung yang disebut Gullet.
*      Disamping sisi pharyax dilengkapi dengan alur licin dan bersilia disebut Siphonoglyph.Siphonoglyph merupakan jalan air masuk ke dalam enterennya. Enteron terbagi dalam 6 buah septa / sekat yang menghubungkan gastrodermis hingga bagian phorinkx. Septa ini merupakan tonjolan di dalam hingga berhubungan dengan pharys (septa Primain), Tetapi pharyn untuk bagian bawah bebas, Septa ini disebut septa Primair.
*      Air dapat masuk dari ruang satu ke ruang yang lain melalui Ostia yang ada pada septa tadi.
*      Diantara septa primair terdapat juga septa-septa yang lain yaitu septa sekundair tetapi septa sekunder tidak mencapai pharynx
*      Ada juga Septa Tentier yaitu Septa yang paling pendek.
*      Pada bagian tepi dari Septa yang bebas (yang terletak dalam enteron dibawah pharynx) berkembang menjadi bentukan yang tebal dan disebut Digestic Filament Dalam Digistic Filament terdapat sel-sel kelenjar yang menghasilkan getah pencernakan.
*      Dekat dengan bagian dasar Digestic Filament terdapat benang-benang yang disebut dengan Acontio.
*      Di dalam Acontio dilengkapi dengan kelenjar dan nematocysts
*      Merupakan lurus yang sel kelaminnya terpisah (♂&♀) ganad terdapat dibagian tepi dari Septa tersebut.
*      Ordo Madreporaria:Susunan tubuh pada prinsipnya sama dengan anemone / metridium
*      Perbedaannya antara lain : Madreporaria,Bagian enterderm mensekresikan zat kapur yang berfungsi sebagai kerangka. Kerangka ini disebut Calcareous Skeleton atau Coral yang berwarna putih (pada umumnya) dan merah
*      Pembentukan kerangka : Mula-mula pada pangkal dimana hewan itu melekat, dengan membentuk kuncup, kemudian kuncup tumbuh lagi sehingga akhirnya membentuk koloni yang bercabang-cabang.
*      Contoh-contoh : Acropora, Berbentuk koloni bercabang-cabang seperti pohon. Stylopora, Berbentuk melekuk-lekuk. Leptoria Tenuis, Berbentuk melekuk-leku seperti otak mamalia. Fungia, Berbentuk seperti janin.
*      Ordo:Antipatharia, Disebut juga Eupixaura Antipathen (Akar Bahar) Hidupnya koloni
*      Mensekresikan zat tanduk sebagai kerangkanya. Karang-karang laut ini (Hexacorallia) ini menuntut syarat lingkungan  hidup yang tertentu.
*      Syarat tersebut antara lain : Temperatur air laut + 200C, Dalam laut + 35 m, Terletak pada lingkungan antara 280 LU dengan 280LS, Andaikata ada perubahan temperatur maka perubahan tak melebihi 60C naiknya dan 60C turunnya. Air laut ditempat tersebut bisa banyak mengandung O2Air laut harus jernih, Air laut mempunyai salinitas / kadar garam tertentu.
v  Macam-macam batu karang yang terbentuk. Karang pantai (Frenging Ruf), Terbentang dari pantai hingga menjorok + ¼ mil kearah laut. Karang Rintangan (Barier Ruf), Terletak agak jauh dari pantai. Karang Atoll (Sirkuler Ruf), Merupakan rangkaian pulau karang yang berbentuk gelam yang ditengahnya terdapat anak laut yang relatif dangkal dan disebut Lagoon.















2.3  Morfologi dan anatomi
Bentuk tubuh ubur-ubur seperti mangkuk, hidupnya di laut dalam, dan memiliki lapisan mesodlea yang tebal, bentuk mendusa sangat besar dilengkapi dua macam tentakel.  Tentakel kecil mengililingi tepian mangkuk dan tentakel besar terdapat disekitar mulut yang berjumlah 4 buah (Suwignyo, 1989).
Gambar 2. Anatomi Ubur-ubur (Aurelia sp)
Anemon laut adalah hewan yang memiliki tentakel yang memiliki alat serupa dengan tombak yang disebut dengan Nematocyst Nematocyst ini digunakan anemon laut untuk menangkap mangsa dan mengusir predator.  Bentuk tubuh anemon laut seperti bunga dan terbentuk dari gumpalan otot yang tebal.  Pada gumpalan otot terdapat “pedal disc” yangberguna untuk melekatkan diri.  Sedangkan pada akhir daerah oral gumpalan tersebut membentuk discus oralis yang memuat ratusan tentakel pada bagian tengah terdapat mulut (Syamsuri, dkk., 2006). 
Bentuk tubuh karang laut yaitu simetris radial.  Polip karang mempunyai mulut yang terletak dibagian atas dan juga berfungsi sebagai dubur, tentakel-tentakel yang digunakan untuk menagkap mangsanya, serta tubuh polip.  Tubuh polip terdiri dari tiga lapisan dari luar kedalam tersusun sebagai berikut ectoderm, mesoglea, dan endoderm.  Dalam lapisan endoderm, hidup simbio alga bersel satu yang disebut zooxantellae yang dapat menghasilkan zat organik yang melalui proses fotosintesis yang kemudian disekresikan sebagian kedalam jaringan polip kapal karang sebagai pangan. Makanan yang masuk dicerna oleh filament khusus mesenteri dan sisa makanan dikeluarkan melalui mulut (Sumarman, 2004).
Gambar 3. Anatomi Karang (Coralium sp)

2.4  Sistem pencernaan
Coelenterata hidup di perairan yang jernih yang mengandung partikel-partikel organik, plankton atau hewan-hewan kecil. Jika terdapat hewan kecil, misal jentik nyamuk menempel pada tentakel dan mengenai sel knidoblast, maka sel tersebut mengeluarkan racun. Jentik akan lemas lalu tentakel membawanya ke mulut. Di bawah mulut terdapat kerongkongan pendek lalu masuk ke rongga gastrovaskuler untuk dicerna secara ekstraseluler (luar sel). Sel-sel endodermis menyerap sari-sari makanan. Sisa-sisa makanan akan dimuntahkan melalui mulut. Setiap hewan Coelentarata mempunyai rongga gastrovaskuler. Rongga gastrovaskuler Coelentarata bercabang-cabang yang dipisahkan oleh septum/penyekat dan belum mempunyai anus.

2.5  Sistem eskresi
Alat pernapasan dan alat eksresi khususnya tidak ada. Proses yang terjadi adalah pertukaran gas secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya. Sisa metabolisme juga dibuang secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh.
2.6  Sistem syaraf
Sistem saraf difus (baur). Coelenterata memiliki sistem saraf sederhana yang tersebar benrbentuk jala yang berfungsi mengendalikan gerakan dalam merespon rangsangan. Sistem saraf terdapat pada mesoglea. Mesoglea adalah lapisan bukan sel yang terdapat diantara lapisan epidermis dan gastrodermis. Gastrodermis tersusun dari bahan gelatin.

2.7  Reproduksi
Reproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual.
a.       Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan kuncup/tunas yang menempel pada tubuh induknya.Pembentukan tunas selalu terjadi pada Coelenterata yang berbentuk polip.Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetap melekat pada tubuh induknya dan induknya tetap membentuk kuncup sehingga membentuk koloni.yaitu pada kakinya dan akan membesar sehingga terbentuk tentakel kemudian terlepas sehingga dapat menjadi individu baru. 
b.      Coelenterata dapat juga berkembangbiak secara seksual, yaitu dengan penyatuan sperma dan sel telur yang akan terbentuk zigot. Sperma yang telah masak dikeluarkan dalam air dan akan berenang menuju ovum. Jika bertemu, terjadilah pembuahan dan zigot yang akan dihasilkan tumbuh menjadi larva bersilia yang disebutplanula. Zigot ini dapat berenang meninggalkan induknya dengan tujuan agar tidak terjadi perebutan makanan. Jika terdapat pada suatu perairan yang cocok, maka akan tumbuh membentuk individu baru.
v  Proses reproduksi seksual  :
Terjadi melalui peleburan sel telur (dari ovarium) dengan sperma (dari testis). Hasil peleburan membentuk zigot yang akan berkembang sampai stadium gastrula. Kemudianembrio ini akan berkembang membentuk kista dengan dinding dari zat tanduk. Kista ini dapat berenang bebas dan di tempat yang sesuai akan melekat pada obyek di dasarperairan. Kemudian bila keadaan lingkungan membaik, intikista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra baru. Reproduksi vegetatif dan generatif pada coelonterata berlangsung secara bergantian, sehingga coelenterata mengalami pergiliran keturunansiklus hidup/metagenesis.
 












2.8  Ciri khusus
1.      Tubuh radial simetris (silindris, globular atau spherikal).
2.      Dinding tubuh diploblastik (dua lapis jaringan; ektoderm / epidermis dan endoderm gastrodermis) yang memiliki sel jatang aatu penyengat.
3.       Tubuh tidak beranus tetapi hanya bermulut yang dilengkapi dengan tentakel-tentakel di sekelilingnya.
4.       Sistem pencernaan makanan tidak komplit, hanya berupa rongga gastrovaskular.
5.      Belum memiliki alat pernafasan, sirkulasi maupun ekskresi yang khusus

2.9  Nilai ekonomis
Beberapa jenis cerlenterata (ubur-ubur) oleh orang Jepang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik bahkan bisa diolah menjadi agar-agar. Di indonesia banyak ubur-ubur yang di olah menjadi tepung ubur-ubur. Beberapa jenis hewan Anthozoa membentuk terumbu karang yang bisa menahan gelombang. Beberapa spesies coelenterata juga memberikan pemandangan indah di dasar lautan dengan warna dan bentuk mereka yang unik sehingga dapat dimanfaatkan sebagai objek yang berkaitan dengan pariwisata. Dalam perairan berperan sebagai plankton.
Ada juga jenis Anthozoa yang membentuk rangka dari zat tanduk yang sering dikenal sebagai akar bahar (Euplexaura antipathes) yang kerangkanya dapat digunakan sebagai gelang.












BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Colenterata merupakan hewan yang memiliki rongga. Termasuk hewan  diploblastik, tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari ektoderm dan endoderm. Antara ekstoderm dan endoderm terdapat mesoglea. Pada tubuh bagian atas terdapat mulut, yang dikelilingi tentakel. Pada permukaan tentakel terdapat knidoblas (sel penyengat / nematosis). Hidup di air tawar maupun air laut.Tubuhnya dapat melekat pada dasar perairan. Coelenterata memiliki dua bentuk, yaitu :
a.     Polip, hidup soliter (menyendiri) tetapi ada yang berkoloni, tidak dapat bergerak bebas,melekat pada dasar perairan.
b.     Medusa, dapat menghasilkan dua macam gamet yaitu gamet jantan dan betina. Medusa dapat melepaskan diri dari induk dan berenang bebas didalam air. Bentuk seperti payung dengan tentakel yang melambai lambai.
Coelenterata dibedakan menjadi 4 Kelas, yaitu :
a.       Hydrozoa
b.      Scyphozoa
c.       Ctenophora
d.      Anthozoa

3.2   Saran
Dalam kehidupan sehari – hari, secara tidak langsung kita sudah sering menjumpai dan mempelajari hewan coelenterata ini. Misalnya saja pada cumi-cumi, banyak orang yang membuat tumis dari cumi-cumi untuk di jadikan lauk dan selain itu juga untuk menambah nutrisi.
Jadi besar harapan kami untuk anda memahami dan mempelajari isi dari makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat dan bisa menjadi refrensi baru bagi pembaca serta dapat menambah pengetahuan yg lebih mngenai hewan coelenterata.
Kami sadar bahwa makalah kami ini jauh dari ksempurnaan dan memiliki banyak kekurangan, maka dari itu kelompok kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun.


DAFTAR PUSTAKA

www.sentra-edukasi.com/2010/04/coelenterata.html
http://s1005.photobucket.com/user/aditya_pandhu/media/cnidaria-polip.png.html
http://ekohadiprabowo.files.wordpress.com/2010/06/cnidaria-medusa.png
http://seanet.stanford.edu/Anthozoa/urticina_lof580.jpg